Kemana Dirimu Saat Anis Matta Difitnah dan Dituduh Tanpa Bukti yang Jelas?

Anis Matta 

beritaonlineislam - Kemanakah dirimu saat dia difitnah, dilecehkan, dihina, dibicarakan, dituduh macam macam tanpa bukti yang jelas bahkan dipinggirkan di rumahnya sendiri?

Kemanakah dirimu saat teman teman dekatnya, orang yang sadar akan pemikirannya, satu demi satu di pinggirkan dan tidak dikasih peran di manapun dan posisi apapun?

Kemanakah dirimu saat banyak larangan untuk bergabung dan mendukungnya dalam langkah yang legal formal sesuai koridor aturan yang syah?

Kemanakah dirimu saat dia dihujat, di cibir dan jadikan bahan candaan?

Engkau diam bahkan ikut terbahak saat saudaramu di dzalimi dan dianiaya.

Namun ketika mereka yang teraniaya membela dirinya, membalas dengan balasan yang tidak terlalu setimpal, dan ganti mengkritik orang yang telah berbuat aniaya, engkau bela mati matian seakan tak mungkin salah salah.

Dirimu punya nurani sebagaimana orang lain.
Saat keluarga dan orang dekatnya di fitnah, didzalimi, mereka tidak terima.... Itu biasa dan normal... sebagai mana dirimu.. Tatkala keluarga atau orang dekatmu di usik.. Engkaupun akan membela.

Jika tidak mau dicubit, jangan pernah mencubit orang lain

Jika kau tanam gelombang, maka bersiaplah menuai badai

Jika tak siap terbakar, jangan main api
Jika tak siap basah, jangan pernah main air

Ada saat yang paling dinanti
Tiada yang abadi
Semua kan kembali pada ilahi rabbii
Dan akan bertanggung jawab akan masing masing diri.

Demi dzat yang jiwaku ditanganNya
Tiada setitik kedzalimanpun yang tak ada balasan.

Karenanya hati hati dalam setiap kata dan langkah.
Pastikan dirimu memahami, tahu betul dan yakin akan kebenaranya.
Hindari sikap 'pokoknya'.
Dirimu yang akan bertanggung jawab akan jiwamu sendiri. Bukan atasanmu atau pimpinanmu.

Jangan pernah cukup dengan satu berita
Carilah hingga enggkau yakin akan kesahihannya kemudian bersikap sesuai keyakinamu.

Innas sam'a wal bashara wal fuaada
Kullu ulaaika kaana 'anhu mas uula.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, xan hati, semua akan dimintai pertanggung jawaban atasnya.

Laa yalfidzu min qaulin illa ladzaihi raqiibun atiidun.
Tiada satu kata pun yang terucap keciali ada raqib dan atid yang mengawasi dan mencatatnya.

Uhibbukum fillah.
Tuk yang di sana atau di sini.


Penulis: Bang Lubis

Tweet